Memilih saham yang bagus bukanlah hal yang mudah dalam strategi trading saham pemula. Sementara banyak lelucon bahwa pilihan terbaik terjadi ketika Anda melempar anak panah di bagian bisnis surat kabar, kita semua tahu prosesnya seharusnya lebih rumit dari itu. Masalahnya ada dua:
1. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih saham.
2. Tidak ada strategi “peluru ajaib” yang pasti.
Sederhananya, tidak ada cara tunggal untuk memilih saham. Dengan demikian, berikut adalah beberapa strategi trading saham pemula yang lebih umum yang digunakan orang untuk memilih saham.
Analisis teknis: Analisis teknis, pada dasarnya, adalah studi tentang grafik saham. Buka grafik, dengan aksi harga, volume, beberapa indikator, dan mulailah mencari berbagai petunjuk tentang di mana target harga jangka pendek berada. Evaluasi grafik untuk garis support dan resistance saat ini, tren dan pola. Setelah Anda memahami grafik, metode ini bisa menjadi cara tercepat dan termudah untuk menemukan informasi harga untuk pemula dalam strategi trading saham. Ini dapat membantu Anda memilih titik masuk dan keluar, tetapi itu bukan gambaran keseluruhan.
Analisis Fundamental: Kunci dari analisis fundamental adalah mendapatkan gambaran tentang nilai yang melekat pada suatu perusahaan. Ini adalah proses yang sederhana, tetapi bisa memakan sedikit waktu. Menemukan dasar-dasar bisnis melibatkan penelitian manajemen, industri, dan laporan keuangan bisnis.
Investasi Nilai – Salah satu metode paling terkenal dalam memilih saham dalam strategi trading saham untuk pemula, investasi nilai mencari perusahaan yang kuat, terutama dengan harga saham di bawah nilai yang diharapkan. Premisnya adalah bahwa dengan berinvestasi lebih awal dalam nilai saham, harga memiliki ruang untuk naik, tanpa menilai perusahaan terlalu tinggi. Metode ini membutuhkan sedikit kesabaran, karena mungkin perlu beberapa waktu agar harga mulai sesuai dengan nilai yang dirasakan bisnis.
Investasi Pertumbuhan – Tidak seperti investasi nilai, investasi pertumbuhan berfokus pada potensi masa depan bisnis, terlepas dari harga saat ini. Nilai intrinsik dari saham yang tumbuh mungkin lebih rendah dari harga sahamnya, tetapi seiring pertumbuhan perusahaan, harga sahamnya dapat diharapkan untuk tumbuh bersamanya. Perusahaan yang berkembang biasanya ditemukan di industri yang berkembang pesat atau berurusan dengan teknologi baru.