Akhir-akhir ini kegiatan investasi seperti invetasi jangka pendek mulai banyak diminati masyarakat, tidak terkecuali anak muda sampai mereka yang sudah berkeluarga. Investasi memiliki banyak manfaat, salah satunya dengan melakukan investasi kita dapat menumbuhlan aset dari penghasilan kita dan juga merupakan cara lain untuk memberikan jaminan kondisi keuangan di masa yang akan datang.
Bagi anda semua yang ingin memutar uang dari penghasilan anda dengan return atau hasil yang menguntungkan dan ingin mendapatkan dalam jangka waktu yang lebih pendek, maka investasi jangka pendek bisa menjadi solusi tepat.
Perbedaannya dengan investasi jangka panjang dapat dilihat dari tujuannya. Investasi jangka panjang umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang belum terlalu dibutuhkan dalam waktu dekat, sebagai contoh adalah tabungan dana pensiun, kepemilikan aset di masa tua, dan banyak lainnya.
Baca Juga:
Apa itu Forex ? Pengertian & Tips Agar Selalu Profit Maksimal
Pertanyaan berikutnya, apa saja jenis investasi jangka pendek yang mungkin dirasa cocok untuk Anda?
1. Deposito
Deposito pada dasarnya mirip dengan kegiatan menabung, hanya saja anda tidak diprebolehkan melakukan pengambilan uang yang sudah anda setor untuk deposit, yang mana dalam kegiatan menabung anda bisa menarik dana anda kapan saja. Namun sebagai hasilnya, anda akan mendapatkan bunga deposito lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga tabungan. Anda sebagai nasabah yang melakukan deposito akan diberikan beberapa pilihan untuk jangka waktu yang diinginkan, umumnya dimulai dari 1, 3, 6, 12, dan sampai 24 bulan. Jika anda memang belum ingin menarik dananya, maka jangka waktunya bisa diperpanjang secara otomatis dengan menggunakan sistem ARO atau dikenal dengan Automatic Roll Over.
2. Saham
Jenis investasi jangka pendek selanjutnya yang dapat anda pilih adalah Saham. Kegiatan investasi saham pada dasarnya bisa digunakan untuk jangka panjang ataupun investasi jangka pendek, semua bisa disesuaikan dengan tujuan perencanaan keuangan dan target investasi yang sudah anda buat. Selain itu juga, saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling populer di dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
Investasi saham bisa dikatakan menarik karena umumnya bisa memberikan keuntungan yang lumayan bahkan juga sangat besar, meskipun terdapat risiko juga yang harus dipertimbangkan. Berbeda dengan investasi deposito, anda bisa menjual saham dalam jangka waktu beberapa hari atau juga kurang dari 24 jam setelah anda membeli saham tersebut, dan sudah bisa mendapatkan keuntungan.
Jika anda sedang membutuhkan dana cepat atau untuk urusan yang mendesak, inevstasi saham bisa dijadikan salah satu pilihan. Tetapi yang perlu diperhatikan, berhati-hatilah saat berinvestasi saham karena karena terdapat juga risiko yang harus anda pertimbangkan dengan cara melakukan money management yang baik.
3. Reksadana
Pada umumnya reksa dana sering menjadi salah satu pilihan instrumen investasi jangka pendek untuk para investor pemula, hal ini disebabkan anda sebagai investor tidak perlu repot memikirkan strategi dan juga cara mengelolanya dana investasi tersebut, karena dari pihak layanan Reksa Dana sudah mempunyai manajer keuangan profesional yang siap mengelola dana investasi anda.
Reksadana adalah suatu sistem investasi dengan caram penghimpunan dana dari investor yang nantinya pengelolaannya dilakukan oleh seorang manajer investasi. Dana investasi tersebut nantinya akan disebar dan dikelola pada sejumlah efek oleh manajer investasi. Pada saat ini reksadana telah banyak dipilih untuk dijadikan investasi jangka pendek dikarenakan jenis investasi ini bisa dibilang mudah dan praktis dalam hal registrasi, top up dananya, dan yang terakhir yaitu tidak dikenakan pajak.
Terdapat beberapa jenis reksa dana yang bisa Anda pilih, tetapi tidak semuanya bisa dikelola untuk jangka pendek karena bisa saja memiliki resiko yang tinggi. Pada umumnya jenis reksa dana yang bisa dikelola untuk jangka pendek dan juga minim resiko adalah jenis reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.
4. Peer to Peer Lending
Peer-to-peer lending bisa dikatakan sebagai jenis investasi yang masih jauh lebih muda dibandingkan dengan tiga jenis investasi sebelumnya.
Pada peer-to-peer lending, anda bisa melakukan investasi pada kebutuhan peminjam, dan kepada peminjam manapun yang anda pilih, umumnya yaitu pinjaman diberikan sebagai modal usaha kepada UMKM yang baru saja merintis kegiatan bisnisnya.
Investasi Peer to Peer (P2P) Lending juga merupakan salah satu jenis investasi jangka pendek sekarang ini sedang populer dan cukup banyak dijadikan sebagai pilihan favorit masyarakat. Jenis Investasi yang satu ini memungkinkan semua investor untuk memberikan dan mengajukan pinjaman satu sama lain tanpa adanya perlu jasa dari bank sebagai perantara.
Semuanya kegiatan investasi P2P dijalankan oleh perusahaan yang khusus bergerak di Peer to Peer (P2P) Lending. Berdasarkan jenis peminjamnya, P2P terdiri dari dua jenis yaitu P2P lending konsumtif dan P2P lending produktif.
P2P produktif bertujuan memberikan pinjaman kepada para pengusaha mikro atau UMKM. Sementara itu yang P2P konsumtif adalah P2P lending yang memberikan kebebasan peminjamnya dalam menggunakan uang tersebut untuk apa pun. Untuk jenis tenor, P2P lending ada beberapa macam. Tenor 1 tahun, 2 tahun, dan bahkan ada hitungan hari saja.
Jika anda berencana meminjamkan dana di P2P lending konsumtif, anda harus memilih tenor harian atau hitungan hari dikarenakan faktor resikonya cukup besar. Namun jika untuk sektor produktif, tidak akan menjadi masalah untuk memilih tenor setahun. Pada umumnya, return atau hasil dari P2P lending yang akan anda dapatkan adalah kisaran antara 15 sampai 20 persen per tahun.